Selasa, 31 Mei 2011

Kerajinan Unik dan Menguntungkan dari CD/DVD Bekas



Percaya nggak kalau CD/DVD bisa menjadi barang yang bermanfaat  bahkan menguntungkan? Bahkan CD/DVD bisa menjadi kerajinan yang berpeluang ekspor.
Coba bayangkan jika masing-masing orang di dunia ini memiliki 5 CD/DVD yang sudah tidak terpakai lagi.Tentu dunia ini akan dipenuhi CD/DVD bekas. Dari pada dibuang sayang, lebih baik kita mengkreasikannya menjadi barang yang menguntungkan. Peluang bisnis dari CD/DVD bekas ini sangat besar
Kerajinan dari CD/DVD bekas ini patut Anda coba karena pasarnya masih luas. Kerajinan ini memiliki keunikan tersendiri. Banyak kreasi yang bisa dihasilkan dari CD/DVD bekas ini. Seperti tempat tisu, bingkai foto, lampu, hiasan dinding, dan masih banyak lagi.
Bisnis ini dapat dilakukan oleh para pelajar atau orang tua. Artinya bisnis ini bisa dilakukan oleh semua kalangan.
Pasar untuk produk ini cukup luas. Produk yang dihasilkan memiliki variasi harga yang beragam. Harga produk yang dihasilkan tergantung dari tingkat kesulitan dalam membuatnya. Cara pembuatan yang mudah memiliki harga yang lebih rendah dari pada barang yang dibuat dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Berikut adalah cara pembuatan tempat tisu
Bahan dan peralatan :
1.    2 buah CD/DVD bekas
2.    Lem Kayu
3.    Cat kayu
4.    Penggaris
5.    Gergaji Kecil
6.    Vernis
Cara pembuatan :
1.    Potong CD/DVD menjadi setengah bagian
2.   Lukislah CD/DVD sesuai dengan kreasi Anda
3.    Siapkan potongan kayu ukuran 6 cm x 15 cm x 1 cm (1 buah) disebut papan A, 15 cm x 3 cm x 1 cm (2 buah) disebut sebagai papan B, 15 cm x 2 cm x 1 cm (2 buah) disebut sebagai papan C.
4.    Beri lapisan pernis pada permukaan papan
5.    Rekatkan papan A dan B sehingga membentuk huruf U. kemudian tempelkan CD/DVD yang telah di lukis pada kedua papan B tersebut.
6.    Apit CD/DVD yang telah ditempelkan pada papan B. Rekatkan dengan lem.

Kerajinan Eceng Gondok yang Mempesona


Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe.
Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Akhir-akhir ini perkembangan tumbuhan air enceng gondok di perairan sungai, danau, hingga ke perairan payau sangat pesat. Sekilas tanaman enceng gondok tidak berguna. Bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai dan dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau meluap karena enceng gondok terlalu banyak. Begitu pula bagi para masyakat disekitar pinggiran danau yang menganggap enceng gondok yang banyak didanau adalah penggau yang menghalangi aktivitas mereka di danau tersebut.

Kenyataan ini yang bisa menjadikan eceng gondok dianggap sebagai tanaman penggangu, tetapi bila kita jeli mencari peluang, maka tanaman eceng gondok sangat bermanfaat untuk memberikan peluang usaha sebagai bahan dasar kerajinan (handy craft). Seiring dengan perkembangan iptek, bagian tumbuhan eceng gondok setelah dikeringkan ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tas wanita yang cantik, kopor, sendal, keranjang (tempat pakaian bekas), tatakan gelas, tikar, nampan dan sebagainya. Malah belakangan ini banyak dimanfaatkan untuk mendukung industri mebel den furniture, sebagai pengganti rotan yang harganya semakin melangit.
Hingga saat ini sudah banyak daerah yang mampu mengembangkan kerajinan eceng gondok yang mempesona untuk pembuatan barang-barang kerajinan, mebel den furniture. Antara lain di Purbalingga, Dl Yogyakarta, sekitar Kota Solo, Cirebon, Lampung, Surabaya dan Bali. Bahkan sebagian barang-barang kerajinan eceng gondok dengan model dan kualitas tertentu, banyak diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat yang semakin gandrung dengan barang-barang produksi dari bahan-bahan alami (back to nature).
Pembuatan handycraft dari bahan eceng gondok ini dibutuhkan proses yang cukup lama. Eceng gondok terlebih dahulu harus dikeringkan sekitar dua minggu. Setelah eceng gondok mengering lalu dibentuk kepangan panjang yang dilakukan warga dan kelompok perajin. Setelah berbentuk kepangan panjang, eceng-eceng tersebut dianyam menjadi barang yang diinginkan. Mulai dari pot bunga, tempat sampah, box tissue, tas, topi, perlengakapan dapur hingga furniture. Untuk lebih meningkatkan daya tarik pembeli, hasil anyaman tersebut ditambahakan cat pernis. Sehingga, tampilannya lebih mengkilap dan menarik.
Rata-rata kerajinan ini dijual di pasaran dengan harga mulai dari Rp 15 ribu hingga 5 juta. Tergantung dari ukuran barang dan tingkat kesulitan anyaman.

Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan karya kerajinan tangan dengan bahan eceng gondok :
  • Pengumpulan eceng gondok
  • Pemisahan pangkal tangkai
  • Pengeringan pangkal tangkai
  • Penguliran
  • Pembentukan/penganyaman jadi karya seni (Tas, hiasan dinding, dompet, kursi dll)

Minggu, 22 Mei 2011

KERAJINAN DARI CANGKANG TELUR


Telur adalah bentuk lama seni, yang telah selama berabad-abad. Seniman menggunakan kulit telur nyata untuk membuat berbagai desain, yang berukir menggunakan alat pemotong, bor dll
Salah satu perusahaan telah melangkah lebih jauh, mereka telah membuat ukiran pada telur burung unta dan menciptakan lampu dari mereka. Ostrich kerang jauh lebih tebal daripada kerang biasa, sehingga mudah untuk membuat patung pada mereka.
Telur memang enak dimakan dan bergizi tinggi. Ada yang senang dibuat telur dadar, telur mata sapi, telur kecap, omlete, kerak telor dan banyak lagi yang lain. Isinya kita makan dan cangkangnya kita buang ditempat sampah. Dan selalu, kulitnya berakhir di tong sampah menjadi barang tak bernilai.  Bila disikapi dengan penuh imajinasi semuanya bisa disulap jadi lebih bermanfaat, bila kreativitas dan ketekunan diberi tempat, cangkang telur pun bisa menjadi sebuah karya yang indah dan mahal! Lagi-lagi boleh dibilang banyak hal menarik yang justru bisa didapat dari sampah atau limbah.
Kalaupun ada yang jeli melihat peluang bisnisnya mungkin hanya sebagian saja. Seperti yang dilakukan oleh salah satu warga bantul Yogyakarta yang menciptakan berbagai produk keramik dipadu dengan ornamen dari kulit telur seperti Guci Kulit Telur, Botol Kulit Telur dan Bola Kulit Telur.
Cara pembuatannya memang membutuhkan kecermatan dan banyak pengalaman untuk menghasilkan sebuah karya yang indah. Setelah cangkang telur dibersihkan dari kulit arinya, lalu dilakukan pengeringan dan langsung ditempelkan ke berbagai kerajinan dari keramik atau yang lainnya. Selanjutnya dilakukan proses pengeleman dan pengamplasan, kemudian diberi dempul dan diberi pewarna.
Ada juga yang membuat kerajinan batik kayu dengan kulit telur. Hasilnya patung sepasang pengantin jawa dengan pakaian pengantin yang dikreasikan menjadi motif batik dari kulit telur, topeng yang biasanya dibatik, dilukis atau dicat, bisa dikreasikan dengan kulit telur,  lampu meja bermotif batik dengan kulit telur, lilin dalam gelas, kotak, bahkan peralatan rumah tangga.
Kerajinan dari cangkang telur ini cukup menarik untuk ditekuni karena tidak membutuhkan modal besar, dan limbah cangkang telurnya pun juga mudah didapat di berbagai tempat, salah satunya tempat pembuatan dan penjualan kue yang memakai bahan telur, penjual martabak telur dll. Selain bisa menggembangkan kreasi, kreativitas, bisa menghasilkan uang, juga dapat memperkecil jumlah sampah rumah yang berarti ikut berperan serta dalam melestarikan lingkungan.
Jika beberapa kerajinan tadi berasal dari cangkang telur yang sengaja dipecahkan lalu ditempel pada suatu media namun ada yang menggunakan cangkang telur utuh untuk dibuat menjadi ukiran dengan berbagai bentuk yang menarik. Cangkang telur yang diukir haruslah yang sempurna tanpa retak. Setelah isi dikeluarkan, dicuci dan dibersihkan, telur diukir dengan alat khusus.
Proses pengukiran ini harus dilakukan dengan sangat hati – hati agar cangkang telur tidak pecah. Dari beberapa jenis telur yang sering digunakan untuk menjadi ukiran, telur ayam tergolong yang paling sulit untuk diukir karena memiliki cangkang yang tipis. Hampir segala bentuk bisa dituangkan dalam ukiran ini, dari motif binatang, tumbuh-tumbuhan, bentuk-bentuk geometris, logo perusahaan atau merek-merek tertentu, bahkan kaligrafi. Harganya memang cukup mahal, padahal bahannya hanya dari cangkang telur. Namun disinilah letak seninya. Mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi bernilai tinggi.
Biasanya orang melukis di atas kanfas. Namun kini cangkang kulit juga bisa digunakan sebagai media lukisan. Hasilnya cukup unik dan menarik. Motif  lukisannya bisa bermacam-macam bahkan wajah sejumlah tokoh terkenal sekalipun. Selain dilukis telur juga bisa dihias dengan berbagai pernak-pernik seperti glitter, payet, munte,dll. Cangkang yang digunakan bisa dari telur bebek, ayam, putuh, burung kasuari, unta dll. Harganya memang cukup mahal, namun ini sebanding dengan kecermatan, bahan yang dipakai, dan waktu yang dihabiskan untuk melukis atau menghiasnya.
Proses pembuatan kerajinan telur hias tidak terlalu sulit asalkan tahu caranya. Mula – mula bagian bawah cangkang telur dilubangi dengan paku. Kuning telur lalu dipecahkan dengan menggunakan kawat. Selanjutnya mengeluarkan isi telur. Prosesnya dilakukan dengan menyuntikkan udara ke dalam cangkang telur.
Setelah isi telur keluar semua, proses selanjutnya adalah membersihkan bagian dalam cangkang telur. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air yang dicampur cuka.